Minggu, 27 Februari 2011

Perencanaan Wilayah part 1


 
  1. Wilayah Administrasi
  1. Wilayah administrasi adalah wilayah yang batas-batasnya ditentukan berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik seperti provinsi, kabupaten, kotamdya, kecamatan, desa, dan RT/RW. Daerah administratif adalah sebagai suatu ekonomi ruang yang berada di bawah suatu administrasi tertentu seperti provinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan sebgainya. Daerah ini juga disebut sebagai daerah perencanaan.

  1. Wilayah Administrasi/Perencanaan (Planning region)
      Pembagian wilayah ini berkaitan dengan persoalan kebijakan dan perencanaan wilayah.
      Wilayah administrasi atau merupakan sarana untuk penerapan keputusan daerah.
      Region umumnya dibatasi kenyataan bahwa unit wilayah berada dalam satu kebijakan atau administrasi. Contoh: provinsi, kabupaten, kecamatan, desa.
      Administrasi daerah ada dalam lingkungan politik. Pejabat daerah adalah bagian sistem politik daerahnya masing-masing. Mereka memiliki berbagai hubungan dengan lembaga-lembaga politik dan administratif lainnya yang membentuk struktur politik dan ekonomi lokal. Hubungan formal dengan badan-badan tersebut (misalnya kontrol eksekutif otoritas lokal atau regulasi kegiatan industri) akan dimodifikasi oleh hubungan informal yang didasarkan atas kekuasaan pribadi atau kelompok. Arti penting peran pejabat daerah dalam politik lokal adalah fungsi kekuasaan formal dan sumber politik lain yang dapat dikumpulkan oleh pejabat tersebut. Diantaranya adalah kepribadian, status sosial, koneksi politik, informasi dan wawasan politik. Lingkungan politik administradi daerah juga mencakup ketegangan di tingkat nasional antara kebutuhan untuk kontrol politik provinsi dan profesionalisme dalam memberikan layanan publik.


  1. Contoh: peta wilayah administratif Kabupaten Sigi per kecamatan tahun 2011
  1. Wilayah Fungsional
A.    Wilayah Fungsional (Nodal Region) adalah wilayah yang dicirikan oleh adanya kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Misalnya, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang secara fisik memiliki kondisi yang berbeda (heterogen) namun secara fungsional saling berhubungan dalam memenuhi kebutuhan hidup penduduk di setiap wilayah.
Hubungan antarpusat kegiatan pada umumnya dicirikan dengan adanya arus transportasi dan komunikasi yang pada akhirnya menunjang pertumbuhan dan perkembangan dari setiap wilayah tersebut. Pada awal perkembangannya, Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi merupakan kota-kota yang terpisah dan tidak saling memengaruhi. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan Kota Jakarta, kota di sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor menjadi wilayah penyangga bagi pertumbuhan dan perkembangan Kota Jakarta. Dalam pengertian lain Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor merupakan suatu wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan Jakarta. Demikian pula dengan Jakarta merupakan wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan wilayah-wilayah di sekitarnya termasuk Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi.
Secara umum kota merupakan wilayah fungsional yang berperan dalam memenuhi kebutuhan penduduk pedesaan di sekitarnya. Demikian pula desa merupakan wilayah fungsional yang berperan dalam menyokong pemenuhan kebutuhan hidup penduduk kota. Dengan demikian, antara kota dan desa walaupun secara fisik berbeda namun secara fungsional selalu saling berhubungan.
Wilayah fungsional adalah suatu wilayah yang mempunyai ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah belakangnya atau suatu wilayah yang dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan dengan garis melingkar (daerah belakangnya). Oleh karena itu, pada wilayah gundul terdapat pengertian tentang kaitan fungsional antara pusat kegiatan. Wilayah seperti ini disebut wilayah fungsional. Contohnya wilayah kota dengan wilayah belakangnya. Lokasi produksi dengan wilayah pemasarannya, susunan orde perkotaan dan jalur transportasi.
Contoh wilayah fungsional:
B. Contoh Perwilayahan secara Fungsional (Nodal)
Perwilayahan secara fungsional adalah perwilayahan yang didasarkan atas fungsi, asal usul, dan perkembangannya. Berikut ini beberapa contoh perwilayahan secara fungsional.
a. Daerah konservasi adalah penamaan perwilayahan secara fungsional, karena penamaan ini didasarkan pada fungsi atau peruntukannya bahwa daerah tersebut sebagai daerah yang harus dipertahankan fungsinya. Fungsi tersebut untuk mempertahankan kondisi tanah, air, flora, fauna, atau biodiversity. Misalnya, daerah konservasi hulu sungai Cimanuk yang berfungsi sebagai wilayah yang harus dipertahankan kondisi tanah dan airnya agar jika terjadi hujan aliran permukaannya terkendali, serta tidak menimbulkan erosi dan banjir.
b. Kota Satelit adalah penamaan perwilayahan secara fungsional karena penamaan ini didasarkan pada fungsi daerah tersebut sebagai penyangga agar penduduk dan kegiatannya dapat disebar ke kota-kota kecil yang ada di sekitar kota utama. Pembenahan kota satelit sangat baik untuk menahan laju urbanisasi dan pemerataan pembangunan atau pembentukan pusat pertumbuhan yang baru. Misalnya, Kota Depok. Bekasi, Tanggerang, dan Bogor sebagai kota satelit Jakarta yang berfungsi sebagai pengendali urbanisasi dan kepadatan Kota Jakarta.
c. Zona Penyangga adalah penamaan perwilayahan secara fungsional karena penamaan ini didasarkan pada fungsi daerah tersebut sebagai pelindung atau penyangga bagi daerah yang lain. Zona ini akan dijadikan sebagai tolak ukur terhadap kerusakan daerah yang akan dilestarikan. Misalnya, hutan mangrove sebagai zona penyangga wilayah pantai dari kerusakan gelombang. Contoh yang lain adalah zona Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) sebagai zona penyangga wilayah hutan lindung dari kerusakan oleh masyarakat.
d. Daerah resapan adalah penamaan perwilayahan secara fungsional karena penamaan ini didasarkan pada fungsi daerah yang dijadikan sebagai daerah resapan air hujan. Misalnya, daerah resapan Bandung Utara sebagai daerah resapan air hujan untuk pemenuhan air tanah di Kota Bandung. Contoh yang lain adalah daerah resapan Bogor, Puncak, dan Cianjur (Bopuncur) sebagai daerah resapan air hujan untuk wilayah Jakarta.





  1. Deliniasi
  1. Deliniasi adalah batas-batas wilayah yang dibedakan tergantung kriteria tertentu:
adminitratif, politis, ekonomi sosial, kultural, geografis. Klasifikasi wilayah usaha membagi wilayah untuk tujuan tertentu.
  1. Metode ini digunakan untuk mengisolasi faktor yang diinginkan dalam suatu wilayah yang dipelajari, mengelompokkan wilayah berdasarkan loading atau variabel yang memiliki sifat menonjol. Mengidentifikasi kriteria daerah berdasarkan variabel atau perubah tertentu. Misalnya industri, ketenagakerjaan, pendapatan dan sosek
- Mengidentifikasi faktor yang berperan dalam pertumbuhan wilayah
- Mengisolasi faktor dasar, mengelompokkan daerah berdasarkan keperluan tertentu.

  1. Contoh wilayah yang ada deliniasinya.



1 komentar:

  1. The biggest casino that makes you rich, but also pays off
    What are your personal favourite casino mgm 바카라 공식 사이트 games? Play the best video slots online! 당진 출장샵 The Best Free 강원도 출장샵 Casino Games: Slot Machines, Blackjack, Roulette, 강릉 출장안마 Video Poker, 정읍 출장마사지 Keno

    BalasHapus